PERISTIWA DONGGO 1972 DI BIMA DALAM MELAWAN REZIM ORDE BARU
DOI:
https://doi.org/10.31969/alq.v25i3.785Keywords:
peristiwa donggo, gerakan sosial, bima, orde baru.Abstract
Paper ini menjelaskan tentang gerakan sosial masyarakat yang terjadi di Bima dalam melawan rezim Orde Baru. Aksi Massa di Bima yang dimotori oleh elit masyarakat Donggo lebih dikenal dengan istilah ‘Peristiwa Donggo 1972’. Sebagai sebuah gerakan sosial masyarakat di tingkat lokal, Dou Donggo mampu bersatu membangun kekuatan massa yang didasari oleh kekuatan solidaritas etnik. Peristiwa ini dilatari oleh kebijakan dan tindakan Soeharmadji (Bupati Bima) yang dinilainya disktiminatif dan cenderung mengabaikan pembangunan di wilayah Donggo. Selain itu, Soeharmadji selalu bertindak otoriter dan militeristik, tidak sedikit masyarakat Donggo menjadi korban keganasan rezimnya. Tindakan diskriminatif rezim dan rasa kekecewaan masyarakat memicu lahirnya perlawanan dalam bentuk gerakan massa. Menariknya aksi massa ini dimotori oleh tokoh intelektual, tokoh agama, tokoh adat, tokoh spiritual dan tokoh politisi muda. Kolaborasi elit-elit lokal menjadi spirit tersendiri bagi perlawanan masyarakat atas rezim Orde Baru di Bima pada tanggal 22 Juni 1972. Pasca aksi massa, aparat keamanan meresponnya dengan tindakan yang refresif, tokoh-tokoh yang menjadi aktor gerakan sosial ditangkap, disiksa, dan dipenjara demi mengakhiri semangat perlawanan Dou Donggo. Peristiwa ini menjadi bagian catatan kelam dari beberapa rentetan peristiwa sejarah represifitas rezim Orde Baru. Tulisan ini bertujuan menjelaskan sisi kemengapaan ‘Peristiwa Donggo 1972’ itu terjadi mulai dari latar belakang dan terjadinya peristiwa serta dampak yang ditimbulkannya. Metode yang digunakan yaitu metode penulisan sejarah yang melalui empat tahapan: heuristik, kritik sumber (verifikasi), interpretasi dan historiografi. Metode penulisan berguna untuk merekonstruksi masa lalu secara sistematis dan obyektif dengan cara mengumpulkan data, mengevaluasi serta mensintesiskan bukti-bukti untuk menetapkan fakta dan mencapai kesimpulan yang utuh.References
Antlov, H. 1995. Exemplary Centre, Administrative Periphery: Rural Leadhership and the New Orde in Java. Richmond Surrey: Curzon Press.
Crouch, Harold, 1986. Militer dan Politik di Indonesia. Jakarta: Pustaka Sinar Harapan.
Fatah, Eep Saefullah. 1998. Catatan Atas Gagalnya Politik Orde Baru. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.
Haris, Syamsuddin (ed). 2010. Mengenal Tuan Guru Imam Haji Abdurrahman Idris. Bima: Pustaka Darul Hikmah.
Hasan, Muhammad Kemal. 1987. Modernisasi Indonesia, Respon Cendekiawan Muslim. Jakarta: LSI.
Jenkins, David. 1984. Suharto and His Generals. Indonesians Military Politics 1975-1983. Ithaca. Cornell U.P.
Jurdi, Syarifuddin. 2007. Sejarah Wahdah Islamiyah: Sebuah Geliat Ormas Islam di Era Transisi. Yogyakarta: Kreasi Wacana.
Karim, Rusli. 1999. Negara dan Peminggiran Islam Politik. Yogyakarta: Tiara Wacana.
La Nora, Ghazaly Ama. 2008. Mutiara Donggo: Biografi Perjuangan Tuang Guru Abdul Majid Bakri. Jakarta. NCI Press.
Liddle, R. William. 1992. Partisipasi dan Partai Politik Indonesia pada Awal Orde Baru. Jakarta: Grafiti.
Mustahid. 2013. Peristiwa Donggo di Pentas Nasional Tahun 1972: Mengungkap Peristiwa Penangkapan, Penyiksaan, dan Hukuman Semasa Orde Baru. Mataram: Lombok Post.
Peristiwa Donggo 1972 di Bima dalam Melawan Rezim Orde Baru – Aksa| 511
Mustahid dan La Nora, Ghazaly Ama. 2017. Peristiwa Donggo 1972: Sketsa Pergolakan Politik Bima Era Orde Baru. Mataram: PT. Suara Niaga Nusantara (Lombok Post Group).
McDonald, Hamish. 1980. Suharto’s Indonesia. Blackburn, Victoria: Fontana.
Nordlinger, Eric. 1977. Soldiers in Nufti: Military Coups and Gouverments. Englewood Cliffs, N.J.: Prentise-Hall.
Rangga R, Ridha. 2011. Gerakan Sosial Masyarakat Donggo Tahun 1972: Kisah Elit-Elit Terkalahkan. Skripsi. Malang: Universitas Negeri Malang.
Ricklefs, M.C. 2008. Sejarah Indonesia Modern 1200-2008. Jakarta: PT. Serambi Ilmu Semesta.
Shambazy, Budiarto. 1990. ‘Sipil dan Militer: Siapa Harus Lebih Dominan’ dalam Menuju Masyarakat Baru Indonesia: Antisipasi Terhadap Tantangan Abad XXI. Jakarta: Gramedia.
Additional Files
Published
Issue
Section
License
Authors who publish with this journal agree to the following terms:
- Authors retain copyright and grant the journal right of first publication with the work simultaneously licensed under Creative Commons Attribution-NonCommercial-ShareAlike 4.0 International License that allows others to share the work with an acknowledgement of the work's authorship and initial publication in this journal.
- Authors are able to enter into separate, additional contractual arrangements for the non-exclusive distribution of the journal's published version of the work (e.g., post it to an institutional repository or publish it in a book), with an acknowledgment of its initial publication in this journal.
- Authors are permitted and encouraged to post their work online (e.g., in institutional repositories or on their website) prior to and during the submission process, as it can lead to productive exchanges, as well as earlier and greater citation of published work (See The Effect of Open Access).












