MODAL SOSIAL DALAM MEMBINGKAI KERUKUNAN UMAT BERAGAMA DI SURAKARTA (Studi Kasus di Kecamatan Serengan dan Jebres)
DOI:
https://doi.org/10.31969/alq.v24i2.477Keywords:
Modal Sosial, Kerukunan Umat BeragamaAbstract
Surakarta dan sekitarnya merupakan daerah yang keadaan sosial keagamaannya sangat dinamis, dimana semua agama dan beberapa aliran kepercayaan ada. Hal tersebut merupakan modal sosial dalam membentuk kerukunan umat beragama. Penelitian ini mengambil seting di Kecamatan Serengan dan Kecamatan Jebres sebagai representatif tingkat kepadatan penduduk yang tingi dan rendah. Penelitian ini menggunakan metode kuantitatif untuk menggambarkan tingkat nilai modal sosial dan kerukunan umat beragama, serta hubungan keduanya. Besaran tingkat nilainya dicari dengan perhitungan rerata, sedangkan hubungan keduanya menggunakan alat analisis regresi sederhana. Hasil perhitungan menunjukan tingkat nilai modal sosial dan kerukunan umat beragama masuk kategori tinggi yaitu 70.17 dan 67.19. Sedangkan pengaruh Modal Sosial terhadap Kerukunan Umat Beragama digambarkan dengan persamaan Y = a + bX atau 38,662 + 0,123X, yang berarti konstanta sebesar 38.662 menyatakan bahwa jika tidak ada nilai Modal Sosial maka nilai Kerukunan Umat Beragama sebesar 38.662, dan koefisien regresi X sebesar 0.123 menyatakan bahwa setiap penambahan 1 nilai Modal Sosial, maka nilai Kerukunan Umat Beragama bertambah sebesar 0.123.
Additional Files
Published
Issue
Section
License
Authors who publish with this journal agree to the following terms:
- Authors retain copyright and grant the journal right of first publication with the work simultaneously licensed under Creative Commons Attribution-NonCommercial-ShareAlike 4.0 International License that allows others to share the work with an acknowledgement of the work's authorship and initial publication in this journal.
- Authors are able to enter into separate, additional contractual arrangements for the non-exclusive distribution of the journal's published version of the work (e.g., post it to an institutional repository or publish it in a book), with an acknowledgment of its initial publication in this journal.
- Authors are permitted and encouraged to post their work online (e.g., in institutional repositories or on their website) prior to and during the submission process, as it can lead to productive exchanges, as well as earlier and greater citation of published work (See The Effect of Open Access).