KIPRAH SETENGAH ABAD YAYASAN PENDIDIKAN ISLAM (YAPIS) PAPUA: MEMBANGUN HARMONI BERAGAMA MELAUI DUNIA PENDIDIKAN

Authors

  • Sabara Nuruddin Balai Penelitian dan Pengembangan Agama Makassar

DOI:

https://doi.org/10.31969/alq.v24i1.457

Keywords:

Kerukunan Umat Beragama, Yayasan Pendidikan Islam (YAPIS) Papua, pendidikan berbasis kemajemukan

Abstract

Penelitian ini adalah penelitian tentang kiprah Yayasan Pendidikan Islam (YAPIS) Papua di Kota Jayapura dalam upaya  membangun harmoni kerukunan umat beragama (KUB) di Jayapura. Masalah peenelitian Bagaimana perspektif dan praktek KUB dari kelompok YAPIS Papua?, dan bagaimana meletakkan perspektif dan praktek KUB dari YAPIS dalam konteks Papua?.Penelitian dilakukan dengan metode kualitatif deskriptif. YAPIS Papua mengembangkan perspektif tentang KUB didasarkan pada pandangan tentang Islam yang moderat dan inklusif yang dibangun di atas prinsip Islam rahmatan lil alamin. Melalui lembaga pendidikan dari jenjang PAUD hingga  perguruan tinggi YAPIS berkiprah sebagai lembaga pendidikan yang terbuka, inklusif, dan toleran dengan memberikan pelayanan pendidikan yang sama kepada putra-putri Papua tanpameihat latar belakang etnik dan agama. Prinsip Islam yang moderat dan toleran diperkenalkan kepada peserta didik melalui kurikulum Pendidikan Agama Islam dan ke-YAPIS-an melalui kurikulum berbasis kemajemukan. YAPIS di Tanah Papua dalam setengah abad kiprahnya telah berhasil mengembangkan role of model tolerans yang tepat untuk konteks masyarakat Papua yang multikultur. Secara sosioogis, YAPIS berhasil merekatkan jarak antara ke-Islam-an dan ke-Kristen-an di Tanah Papua melalui kiprahnya di dunia pendidikan.

 

References

Afwan, Budi Asyhari. 2015. Mutiara Terpendam Papua: Potensi Kearifan Lokal untuk Perdamaian di Tanah Papua. Yogyakarta: CRCS UGM.

Arikunto, Suharsini. 2002. Prosedur Penelitian: Suatu Pendekatan Praktek. Jakarta: Rineka Cipta.

Fadl, Khaled Abou. 2003. Cita dan Fakta Toleransi Islam. Bandung: Arasy

Fauzi, Ihsan Ali dkk. 2007. Demi Tleransi Demi Pluralisme. Jakarta: Paramadina

Ismail, Faisal. 2012. Republik Bhineka Tunggal Ika Mengenai Isu-isu Konflik, Multikulturalisme, Agama, dan Sosial Budaya. Jakarta Badan Litbang dan Diklat Kementerian Agama RI.

Kasniyah, Naniek. Tahapan Menentukan Informan dalam Penelitian Kualitatif. Yogyakarta: Penerbit Ombak. 2012.

Mashudi.Pendidikan Keberagaman sebagai Basis Kearifan Lokal (Gagasan Kerukunan Umat Beragama). Jurnal Tarbawi Volume 2 Nomor 1 tahun 2014, hal. 47-66.

Muchtar, Ibnu Hasan. Peran Kelompok Keagamaan dalam Pemeliharaan Kerukunan Umat Beragama (Studi Kasus Desa Adat Argantga,Petang, Badung, Bali). Jurnal Harmoni Volume 12 Nomor 3 tahun 2013, hal. 136-152.

Muhdina Darwis. Kerukunan Umat Beragama Berbasis Kearifan Lokal di Kota Makassar. Jurnal Diskursus Islam Volume 3 Nomor 1 tahun 2015 hal 20-36.

Qahar,Abdul. 2012. Pendidikan Agama Islam Berbasis Kemajemukan di SMA Hikmah YAPIS Kota Jayapura. Tesis Program Pasca Sarjana UIN Alauddin Makassar.

Sabara, Pola Pembinaan Muallaf di Kota Jayapura. Jurnal Al-Qalam Volume 18 Nomor 2 tahun 2012 hal.188-198.

_______. Penyuluh Inklusif: Upaya Membangun Hermoni Pasca Konflik di Maluku Tengah.Jurnal Al-Qalam Volume 22 Nomor 1 tahun 2016 hal. 303-313.

Soekino dkk. 1999. Sejarah Pendidikan islam Yapis Irian Jaya, Jayapura:YAPIS,

Wally, John Manangsang. 2018. Dunia dalam Genggaman Papua: Sebuah Fenomena Geo-Politik Global. Naskah belum diterbitkan.

Wanggai, Tony Victor Rekonstruksi Sejarah Umat Islam di Tanah Papua, Jakarta: Badan Litbang dan Diklat Kementerian Agama, 2009.

Additional Files

Published

2018-08-12

Issue

Section

Articles