MENENGOK KEBERISLAMAN KELOMPOK MAJELIS ILMI AL-AMIN DI KABUPATEN BOALEMO

Authors

  • St. Arafah Balai Penelitian dan Pengembangan Agama Makassar

DOI:

https://doi.org/10.31969/alq.v24i1.441

Keywords:

Keberislaman, Kelompok, Majelis Ilmi Al Amin

Abstract

Munculnya kelompok yang dianggap sempalan akan berpontesi melahirkan konflik, mereka hadir membawa paham dan praktik keagamaan yang berbeda dengan yang dianut kebanyakan umat di Indonesia dan secara kuantitas jumlah mereka sangat sedikit. Disisi lain, kehadiran kelompok atau paham yang berbeda ini akan membawa pada sikap destruktif. Penelitian mendeskripsikan tentang keberadaan kelompok Majelis Ilmi Al-Amin, yang oleh pembimbingnya mengkalim telah menerima ilham, hidayah bahkan menyebutnya “wahyuâ€,  mengenai ilmu kegaiban melalui proses dialog. Proses penelusuran data dengan menggunkana teknik wawancara, observasi dan dokumentasi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kelompok  Majelis Ilmi Al-Amin telah eksis sejak 2007 hingga kini walaupun telah mengalami pelemparan dan pengusiran oleh masyarakat hingga akhirnya kelompok ini berpindah tempat untuk melakukan aktifitas. Kelompok ini oleh masyarakat dan pemerintah menklaim sebagai kelompok yang memiliki ajaran yang menyimpang utamanya dalam hal pelaksanaan syari’ah, bahkan bagi para jama’ah tidak lagi melaksanakan shalat sebagaimana lazimnya karena kelompok ini tidak mau dikatakan “riya†jika mereka melaksanakan shalat khususnya berjama’ah di masjid, sehingga shalat itu dilakukan secara bhatin saja, pada pelaksanaan puasa mereka telah berada pada tingkatan al-khawaisul khawas, dan haji tidak perlu ke tanah suci.

References

Arafa, Sitti, 2012, Zikir dan Tanda-Tanda Kematian dalam Naskah Haqeqakna Sampajang, Al-Qalam, Volume. 18 Nomor. 1 Edisi Juni 2012: 134.

Connoly, Peter (ed), 2016, Aneka Pendekatan Studi Agama. Cet. I; Yogyakarta: IRCiSod bekerjasama dengan LKIs.

Farida, Anik, 2015, Memahami Aliran Quraniyah di Kabupaten Bandung Barat Jawa Barat: DariProblem Teologis hingga Ekonomi, dalam Jurnal Penamas, Volume 28 Nomor 1 Edisi April- juni 2015.

Faruqi dan Lamya. 1986, The Cultural Atlas of Islam, New York: Macmillan Publishing Company. Diterjemahkan oleh Ilyas Hasan dengan Judul Atlas Budaya Islam, 2003, Cetakan IV; Jakarta: Mizan.

Hakim (ed). 2009, Direktori Aliran, Faham dan Gerakan Keagamaan di Indonesia, Cet. I; Jakarta: Puslitang Kehidupan Keagaman Badan Litbang dan Diklat Departemen Agama.

Humaidi, Ali, 2014, Kerusuhan Sampang: Kontestasi Aliran Keagamaan dalam Wajah Kebudayaan Madura, dalam Jurnal Harmoni, Volume. 13 Nomor 2 Edisi Mei-Agustus, 2014.

Nuhrison (ed), 2009, Aliran/Faham Keagamaan dan Sufisme Perkotaan, Cet.1; Jakarta: Puslitbang Kehidupan Keagamaan Badan Litbang dan Diklat Departemen Agama.

Nugraha, Firman. 2016, Eksistensi Amanat Keagungan Ilahi (AKI) Perspektif Fungsionalisme Durkheim, dalam Jurnal Al-Qalam, Volume 22 nomor 2, Edisi Desember 2016.

Puslitbang Kehidupan Keagamaan, 2011, Buku Panduan Pengangan Aliran dan Gerakan Keagamaan Bermasalah di Indonesia, Jakarta: 2011.

Saprillah, Stigmatisasi Terhadap GAFATAR di Sulawesi Tenggara, dalam Jurnal Mimikri, Volume 2 Nomor 1, Edisi Juni 2016.

Saprillah , dkk. 2017, Multikuturalisme dan Problem Keagamaan Masyarakat Urban; Yogyakarta: Lintas Nalar.

Sunar, Muhammad Subair, 2012. Inkarnasi Nabi Khaidir? Aliran Sempalan Puang Malea, dalam Jurnal Al-Qalam, Volume 18 Nomor 1 Edisi Januari-Juni 2012.

Scharf, R.Betty. 2004, Sosilogi Agama, Edisi 2, Cet. 1; Jakarta: Kencana.

Ubaid Abdullah dan Bakir Muhammad (ed), 2015, Nasionalisme Islam Nusantara, Cet.;I; Jakarta: Kompas Media Nusantara.

Zuriah, Nurul. 2009, Metodologi Penelitian Sosial dan Pendidikan, Cet.3; Jakaarta: Sinar Grafika Offset.

Abu Thalhah Muhammad Yunus. Abusattar, 2005, Manakah Orang yang Khusu’ dalam Shalat, Cetakan I; Jakarta: Darul Falah: 41.

Additional Files

Published

2018-08-13

Issue

Section

Articles