JEJAK ORANG MELAYU SEBAGAI PENYEBAR AGAMA ISLAM DI KERAJAAN GOWA-TALLO

Authors

  • Muhaeminah Muhaeminah Balai Arkeologi Makassar Jln. Pajjaiyang No. 13 Sudaing Raya Makassar
  • Makmur Makmur Balai Arkeologi Makassar Jln. Pajjaiyang No. 13 Sudaing Raya Makassar

DOI:

https://doi.org/10.31969/alq.v21i2.234

Keywords:

orang melayu, islam, kerajaan Gowa-Tallo, arkeologi

Abstract

Kehadiran orang Melayu pada awal abad XVI M untuk berdagang dan menyebarkan agama Islam di Kerajaan Gowa-Tallo pasca kejatuhan Malaka oleh bangsa Portugis terekam di dalam naskah lontara Kerajaan Gowa dan Wajo. Rekam jejak Islamisasi Kerajaan Gowa-Tallo oleh orang Melayu menarik untuk dikaji dalam perspektif arkeologis. Penelitian menggunakan metode kualitatif, dengan data bersumber dari catatan lapangan, rekaman fotografi, naskah lontara, data pustaka, dan hasil wawancara, menggunakan strategi penelitian lapangan, yaitu survei, ekskavasi dan wawancara. Analisis data menggunakan pendekatan induktif, deskriptif, dan tipologis. Sebaran temuan arkeologis berupa masjid dan makam kuno telah memberikan petunjuk tentang daerah okupasi orang Melayu, fase-fase permukiman orang Melayu, dan fase Islamisasi Kerajaan Gowa-Tallo oleh orang Melayu.

References

Ambary, Hasan Muarif. 1998. Menemukan Peradaban Jejak Arkeologis dan Historis Islam Indonesia. Jakarta: Logos

Andaya, Leonard Y. 2004. Warisan Arung Palakka: Sejarah Sulawesi Selatan Abad ke-17. Makassar: Ininnawa

Anonim. 2009. Cetak Panrita dari Bontoala, Salemo hingga Mangkoso?

A. Zainal AF. 1999. Sejarah Sulawesi Selatan. Makassar: Ininnawa.

Hamonic, Gilbert. 1985. La fête du grand Maulid à Cikoang, regard sur une tarekat dite «shî›ite» en Pays Makassar. Archipel, Vol. 29, 1985. Pdf. Diterjemahkan oleh Supratman. Harkantiningsih, Naniek. Dkk. 2008. Kerajaan Gowa-Tallo: Pusat Peradaban Abad XVI-XIX. Pusat Arkeologi Nasional. Jakarta: Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan

Maryaeni. 2005. Metode Penelitian Kebudayaan. Jakarta: Bumi Aksara.

Mahmud, M. Irfan. Dkk. 2006. Survei dan ekskavasi Situs Benteng Garassi Kabupaten Gowa Sulawesi Selatan. Balai Arkeologi Makassar. Makassar: Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan

Mattulada. 1991. Menyusuri Jejak Kehadiran Makassar Dalam Sejarah (1510-1700). Ujung Pandang: Hasanuddin University Press.

Noorduyn J. 1964. Sejarah Agama Islam di Sulawesi-Selatan. Dalam W. B. Sidjabat (ed.). Panggilan Kita di Indonesia Dewasa Ini. Jakarta: Badan Penerbit Keristen

Pelras, C. 2010. Migrasi ke Kerajaan Johor (Melayu) dari Akhir Abad ke-19 hingga tahun 1950-an: Proses dan Faktor Kultural dan Keagamaan dalam Asimilasi dengan Melayu. Dalam Andi Faisal Bakti (ed). Diaspora Bugis di Alam Melayu Nusantara. Makassar: Ininnawa.

Poelinggomang, E. L, Suriadi M, Daud L, Syahrul A, dan Sahajuddin. (2004). Sejarah Sulawesi Selatan Jilid 1. Makassar: Badan Penelitian dan Pengembangan Daerah (Balitbangda).

Poelinggomang, E. L. (2002). Makassar Abad XIX: Studi Tentang Kebijakan Perdagangan Maritim. Jakarta: Kepustakaan Populer Gramedia

Poesponegoro, M. D dan Nugroho N. 1993. Sejarah Nasional Indonesia IV. Jakarta: Balai Pustaka.

Rosmawati, 2013. Perkembangan Tamadun Islam di Sulawesi Selatan, Indonesia: Dari Perspektif Arkeologi Dan Sejarah. Disertasi. Universiti Sains Malaysia.

Ricklefs, M.C. 2008. Sejarah Indonesia Modern. Yogyakarta: Gadjah Mada University Press.

Sewang, M. Ahmad. 2005. Islamisasi Kerajaan Makassar,Abad XVI Sampai Abad XVII. Jakarta: Yayasan Obor Indonesia.

Sewang, M. Ahmad. 2007. Empat Abad Islam di Sulawesi Selatan. Makalah.Seminar Internasional dan Festival Kebudayaan. Pusat Kajian Islam (Centre for Middle Eastern Studies) Divisi Ilmu-Ilmu Sosial dan Humaniora PKP Unhas dan Pemkot Makassar.

Soekmono. 2006. Sejarah Kebudayaan Indonesia 3. Yogyakarta: Kanisius.

Zuhri, H.S. 1979. Sejarah Kebangkitan Islam dan Perkembangannya di Indonesia. Bandung: Almaarif.

Additional Files

Published

2016-01-10

Issue

Section

Articles