HISTORIOGRAFI ISLAM DI KERAJAAN BANTAENG

Authors

  • La Sakka Balai Penelitian dan Pengembangan Agama Makassar

DOI:

https://doi.org/10.31969/alq.v20i1.175

Abstract

Penelusuran data informasi dalam penelitian ini dimulai dari proses pencarian arsip, buku-buku,
naskah/lontara dokumen-dokumen lainnya maupun informasi lisan. Penelitian ini menunjukkan
bahwa di Kerajaan Bantaeng adalah kerajaan besar yang memiliki 7 kampung atau disktrik yakni: Onto,
Bissampole (Karatuang), Sinewa (Kambittana), Gantarang Keke, Mamampang (Bungaya), Lawi-lawi
(Mangngepong), Katapang (Ulu Galung). Proses islamisasi di Kerajaan Bantaeng dimulai Pada akhir
tahun 1607 sewaktu kerajaan Bantaeng di perintah oleh seorang karaeng yang bernama Penelitian ini
dilakukan untuk mengetahui eksistensi kerajaan di kabupaten Bantaeng melalui Sombaya Karaeng
Ma’jombea (raja ke XIV), Dengan penjelasan di atas maka dapat dipastikan bahwa islamisasi di
Bantaeng berada dalam kaisaran priode awal abad XVII M. Meskipun agak terlambat dibandingkan
pusat-pusat perkembangan agama Islam di Kerajaan lainnya. Proses islamisasi yang terjadi di Bantaeng
kemungkinan besar dibawa oleh muballigh atau misionaris Kerajaan Gowa, jadi bukan dilakukan oleh
Datuk ri Tiro (Khatib Bungsu) yang mengislamkan Karaeng Tiro (Bulukumba), sebagaimana pendapat
beberapa pihak. Besar kemungkinan adalah syech Nurun Baharuddin Nasabadiyah sebagai muballigh
yang sengaja dikirim oleh Raja Gowa Sultan Alauddin.

Additional Files

Published

2016-01-09

Issue

Section

Articles