THE TRADITION OF LARUNG LAUT FROM THE PERSPECTIVES OF SUFI AND MUTAKALLIMIN

Authors

  • Sahri Sahri IAIN Pontianak

DOI:

https://doi.org/10.31969/alq.v28i1.1019

Keywords:

Keywords, Tradition, Larung Laut, Sufi, Mutakallimin, Local Wisdom

Abstract

Indonesian society, especially in Java, which is predominantly Muslim, has not yet been able to leave local traditions and culture. The acculturation of Islam and local culture produces a variety of religiosity that is unique and different from Muslim religiosity in other places. This tradition and culture are highly respected by the Javanese people, one of which is the Larung Laut tradition which is held by the fishing community as a form of gratitude and a request for safety to the rulers of the sea. The purpose of this article was to examine the tradition of Larung Laut from Sufi and Mutakallimin perspectives, using a phenomenological approach, descriptive qualitative method. The results of this study were: The Sufi perspective, a form of expressing gratitude for the abundance of blessings from God and being patient for sacrificial offerings displayed through the Larung Laut ceremony is one of the signs of Zuhud's nature. In addition, it also implied the values of Khauf (fear of Allah by having feelings of worry about the punishment of Allah that will be bestowed upon us), as well as the values of Raja' (expecting pleasure, mercy and help from Allah). Meanwhile, the perspective of Ahlussunah Wal Jamaah found that: Elements in the Javanese Larung Laut tradition that have polytheistic values must be removed; Larung Laut which has been internalized with Islamic values is an Islamic act, and is allowed, there is no element of shirk, superstition, and superstition; as well as the symbols contained in the Larung Laut tradition which are required for meaning and philosophy are part of the richness of Javanese culture that needs to be preserved, because it is the way of the previous elders in educating the next generations to be better and civilized

References

BIbliography

al-Ghazali. 2008. Mutiara Ihya Ulumuddin. Bandung: Mizan.

Al-Qusyairy, An-Naisabury. 2000. Ar-Risalah al-Qusyairiyyah fî ‘Ilmi At-Tasawufi. Diterjemahkan oleh Mohammad Luqman Hakim. Surabaya: Risalah Gusti.

Aminudin. 2013. Menjaga Lingkungan dengan Kearifan Lokal. Bandung: Titian Ilmu.

Arifuddin, Ismail. 2006. Agama Nelayan, Pergumulan Islam dan Budaya Lokal. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.

Asmani, Jamal Ma’ruf. 2007. Fiqh Sosial Kyai Sahal Mahfudh. Surabaya: Khalista.

Bakri, Asafri Jaya. 1996. Konsep Maqashid Syari‟ah Menurut Al-Syatibi. Jakarta: Raja Grafindo Persada.

Bawani, Imam. 1993. Tradisionalisme Dalam Pendidikan Islam. Surabaya: Al-Ikhlas.

Bizawie, Zainul Milal. 2016. Masterpiece Islam Nusantara (Sanad dan Jejaring Ulama-Santri 1830-1945). Jakarta: Pustaka Compass.

Budhisantoso. 1994. Kehidupan Masyarakat di Muncar (Kabupaten Banyuwangi Propinsi Jawa Timur). Jakarta: Departemen Pendidikan dan Kebudayaan, Direktorat Sejarah dan Nilai Tradisional.

Cahyono, M. Dwi. 2017. “‘Petik Laut: Ritus Bahari Nelayan Jawa,.’†2017. http://www.avepress.com/petik-laut-ritus-bahari-nelayan-jawa/.

Depdikbud. 1983. Proyek Inventarisasi dan Dokumentasi Sejarah Nasional. Jakarta: IDSN.

Endaswara, Suwardi. 2006. Mistik Kejawen Sinkretisme, Simbolisme dan Sufisme dalam Budaya Spiritual Jawa. Yogyakarta: Narasi.

Geertz, Clifford. 1987. Abangan, Santri, Priyayi dalam Masyarakat Jawa. Jakarta: Pustaka Jaya.

Hasan, Muhammad Tholhah. 2006. Ahlussunnah wal Jama’ah dalam Persepsi dan Tradisi NU. Jakarta: Lantabora Press.

Hasyim, Muhammad. 2002. Dialog Antara Tasawuf dan Psikologi. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.

Husain, Al-Habsyi. 1986. Kamus Al-Kautsar. Bangil: Yayasan Pesantren Islam.

Ismail, Arifuddin. 2006. Religi Manusia Nelayan Masyarakat Mandar. Yogyakarta: UIN Sunan Kalijaga.

Jamil, Abdul. 2000. Islam dan Kebudayaan Jawa. Yogyakarta: Gramedia.

Jumantoro, Totok, dan Samsul Munir Amin. 2005. Kamus Ilmu Tasawuf. Jakarta: Amzah.

Koentjaraningrat. 1990. Manusia dan Kebudayaan di Indonesia. Jakarta: Djambatan.

Kulsum, Umi. 2007. Perkembangan Tradisi Sedekah Laut di Kelurahan Sugih Waras Kabupaten Pemalang. Semarang: UNS.

Kusnadi. 2002. Konflik Sosial Nelayan. Yogyakarta: LKiS.

Majdi, Al-Hilal. 2006. Adakah Berhala Pada Diri Kita. Jakarta: Gema Insani.

Marfai, Muh Aris. 2012. Pengantar Etika Lingkungan dan Kearifan Lokal. Yogyakarta: Gajah Mada University Press.

Moeslim, Abdurrahman. 2003. Islam sebagai Kritik Sosial. Jakarta: Erlangga.

Nata, Abudin. 2010. Akhlak Tasawuf dan Karakter Mulia. Jakarta: Rajawali Pers.

Nugroho, Edi. 2015. “Nelayan Pancer Larung Sesaji.†“Nelayan Pancer Larung Sesaji†(blog). 2015. http://www.kabarbanyuwangi.info/nelayan-pancer-larung-sesaji.html.

Nygren, A. 1999. Local Knowledge in the Environment-Development Discourse: From Dicotomies to Situated Knowledge. United State: Critique of Anthropology.

Permadi, Danang. 2015. Budaya Larung Sembonyo dalam Perspektif Hukum Islam (Studi Kasus di Desa Tasikmadu, Kecamatan Watulimo, Kabupaten Trenggalek). Tulungagung: IAIN Tulungagung.

Petir, Abimayu. 2014. Mistik Kejawen Menguak Rahasia Hidup Orang Jawa. Yogyakarta: Palapa.

Pranomo, Djoko. 2005. Budaya Bahari. Jakarta: Gramedia.

Rappaport. 1992. “Ritual†dalam Richard Bauman, Folklore, Cultural Performances, and Popular Entertainmentst. New York: Oxford University Press.

Rohim, Abdul Gafur. 2009. Tradisi Petik Laut dan Pengaruhnya Terhadap Kehidupan Keberagamaan Masyarakat Nelayan Desa Puger Kulon Kecamatan Puger Kabupaten Jember. Yogyakarta: UIN Sunan Kalijaga.

Salim, Emil. 1979. Lingkungan Hidup dan Pembangunan. Jakarta: Penerbit Mutiara.

Sartini. 2004. “Menggali Kearifan Lokal Nusantara: Sebuah Kajian Filsafat.†Jurnal Filsafat Vol 1. No 1.

Sholikhin, Muhammad. 2010. Ritual dan Tradisi Islam Jawa. Yogyakarta: Narasi.

Soehadha, Moh. 2016. Ritus Tuan Berpeci Putih: Haji dan Lokalitas Orang Sasak di Tanah Merah. Yogyakarta: UIN Sunan Kalijaga.

Sunjata, Pantja. 1997. Kupatan Jalasutra: Tradisi, Makna, dan Simbolnya. Yogyakarta: Departemen Pendidikan dan Kebudayaan, Direktorat Sejarah dan Nilai Tradisional.

Syam, Nur. 2005. Islam Pesisir. Yogyakarta: LKiS.

Widotono. 2008. Islam dan Tradisi. Jakarta: Yayasan Majeis Ta’lim Hidup di balik Hidup.

Wignjodipuro, Surojo. 1982. Pengantar dan Asas-Asas Hukum Adat. Jakarta: Gunung Agung.

Additional Files

Published

2022-06-29

Issue

Section

Articles