TRADISI INTELEKTUAL ACEH DI DAYAH TANOH ABEE DAN DAYAH RUHUL FATA
DOI:
https://doi.org/10.31969/alq.v20i2.185Abstract
Sejak Islam masuk ke wilayah Aceh, dilanjutkan dengan masa kejayaan, penjajahan, dan kemerdekaan,
para ulama Aceh telah mengisi warna sejarah tradisi intelektual dengan berbagai tulisan tangannya
yang sekarang sebagiannya masih disimpan baik di dayah (pesantren) maupun di masyarakat. Tradisi
intelektual di Aceh telah berkembang secara dinamis dalam menyahuti perkembangan zamannya.
Dua dayah, Tanoh Abee dan Ruhul Fata, misalnya, menyimpan karya-karya ulama yang dapat dilihat
perkembangan tradisi intelektual dari periode ke periode. Tulisan ini menganalisis karya ulama
yang disimpan di Dayah Tanoh Abee dan karya ulama yang ada di Dayah Ruhul Fata untuk melihat
sejauhmana tradisi intelektual berkembang di kedua dayah ini pada masa silam dan masa sekarang.
Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan pendekatan filologi dan sejarah, serta mengumpulkan
data melalui eksplorasi, observasi, dan inventarisir karya-karya ulama di dua dayah tersebut. Hasil
penelitian menunjukkan bahwa terjadi kesinambungan tradisi intelektual yang cukup dinamis dari
abad ke 17 hingga 20 di wilayah ini dan pengadopsian tradisi penulisan dari naskah Arab Timur Tengah.
Additional Files
Published
Issue
Section
License
Authors who publish with this journal agree to the following terms:
- Authors retain copyright and grant the journal right of first publication with the work simultaneously licensed under Creative Commons Attribution-NonCommercial-ShareAlike 4.0 International License that allows others to share the work with an acknowledgement of the work's authorship and initial publication in this journal.
- Authors are able to enter into separate, additional contractual arrangements for the non-exclusive distribution of the journal's published version of the work (e.g., post it to an institutional repository or publish it in a book), with an acknowledgment of its initial publication in this journal.
- Authors are permitted and encouraged to post their work online (e.g., in institutional repositories or on their website) prior to and during the submission process, as it can lead to productive exchanges, as well as earlier and greater citation of published work (See The Effect of Open Access).