KNITTING HARMONY IN DIVERSITY: A BEST PRACTICE FOR RELIGIOUS HARMONY IN THE PASALAE COMMUNITY-NORTH GORONTALO

Authors

  • Nensia Nensia Balai Penelitian dan Pengembangan Agama Makassar
  • St. Aflahah Balai Penelitian dan Pengembangan Agama Makassar
  • Sitti Arafah Balai Penelitian dan Pengembangan Agama Makassar

DOI:

https://doi.org/10.31969/alq.v27i2.981

Keywords:

Best Practice, Religious Harmony, Pasalae Community

Abstract

Abstract

This research aims to describe the best practice of religious harmony in the Pasalae community, North Gorontalo. As a qualitative research, data collection techniques were used through direct observation of the Pasalae community activities in building relationships and practices of harmony which has been going on all this time. Interviews were intended to explore data from the key and regular informants as deep as possible, and documents aim to obtain data through articles related to best practices in Pasalae. The study results show that the people in Pasalae Village live in an excellent practice of religious harmony. The Muslim and Christian communities, living side by side peacefully and actively build relationships without being awkward. The basis of harmony in the Pasalae community is created through culture and local wisdom that is still rooted in society, economy, and kinship. The presence of religious groups considered fanatic is one of the threats in breaking up their harmony. Thus, the effort to prevent it is by increasing the awareness among the people of Pasalae so that they are not easily provoked, and building an intense dialogue on any problems that arise in the community.

 

References

Akhyar, Z., Matnuh, H., Patimah, S., Patimah, S., & Study, C. E. (2015). Implementasi toleransi antar umat beragama di desa kolam kanan kecamatan barambai kabupaten barito kuala, 5.

Ali Fauzi, Ihsan, Pangabean, Rizal, dkk. (n.d.). Mengelola Keragaman. Yogyakarta: yayasan Wakaf Paramadina, Magister Perdamaian dan resolusi Konflik (MPRK) UGM, The Asia Foundation.

Apriyanto, J. (2012). Sejarah Gorontalo Modern dari hegemoni Kolonial ke Provinsi (1 ed.). Yogyakarta: Ombak.

Casram. (2016). Membangun Sikap Tolernasi Beragama dalam Masyarakat Plural Casram. Wawasan: Jurnal Ilmiah Agama dan Sosial Budaya, 1(2), 187–198. https://doi.org/DOI: http://dx.doi.org/10.15575/jw.v1i2.588

Eck. L. Diana. (2006). What Is Pluralism.

Endraswara. Suwardi. (2006). Metode, Teori , Teknik Penelitian Kebudayaan: Ideologi Epistemologi dan Aplikasi (1 ed.). Yogyakarta: Pustaka Widyatama.

Ismail. Hasani. (2008). Berpihak dan Bertindak Intoleran, Intoleransi Masyarakat dan Restriksi Negara dalam Kebebasa Beragama/Berkeyakinan di Indonesia. Jakarta.

Ismail, F. (2017). Islam yang Produktif Titik Temu Visi dab Keumatan dan kebangsaan (1 ed.). Yogyakarta: IRCisod.

Kasniyah. Naniek. (2012). Tahapan Menentukan Informan dalam Penelitian Kualitatif. Yogyakarta: Ombak.

Khotimah. (2016). Interaksi Sosial Masyarakat Islam Kristen di Dusun IV Tarab Mulia Kecamatan Tambang Kabupaten kampar. Kutubkhana, 19(2).

Mamuaya, C. L. dan S. A. (2017). Toleransi Masyarakat islam-Kristen Madura di Desa Sumber jambe Kabupaten Kember. Dimensi, 10(2).

Nazmudin. (2017). Kerukunan dan Toleransi Antar Umat Beragama dalam Membangun Keutuhan Negara Kesatuan Republik Indonesia ( NKRI ). Journal of Government and Civil Society, 1(1), 23–39. https://doi.org/10.6320/FJM.2015.19(5).12

Spradley, J. . (2007). Metode Etnografi (2 ed.). Yogyakarta: Tiara Wacana.

Syamsurijal, dkk. (2019). Best Prantice Kerukunan Umat Beragama di Kawasan Timur Indonesia (No. 1). Makassar.

Tim Penyusun Dokumen Desa. (2018). Desa Gentuma 2018. Gentuma Raya.

Wahyuni, E. dan A. F. B. (2014). Analisis Esksitensi Kearifan Lokal Desa Bongoime Provinsi Gorontalo. Penyuluhan, IV(1).

Waluyajati, Roro Sri Rejeki dan Farida, L. U. (2018). Pola Interkasi Sosial Keagamaan Antara Penganut Agama Islam dan Kristen Advent. Religioua: Studi Agama dan Lintas Budaya, 2(2).

Walzer, M. (1997). On Tolerantio. London: New Havem and London Yale University Press.

Weldemina Yudit Tiwery. (2018). Larvul ngabal dan ain ni ain sebagai pemersatu kemajemukan di kepulauan kei maluku tenggara. Sosiologi Pedesaan, 6(1), 8–15.

Yewangoe, A. . (2016). Agama dan Kerukunan (4 ed.). Jakarta: Gunung Mulia.

Additional Files

Published

2021-12-02

Issue

Section

Articles