SINTESA TASAWUF AKHLAKI DAN FALSAFI DALAM TEKS AL-MANHAL

Authors

  • Sofyan Hadi Jurusan Bahasa dan Sastra Arab Fakultas Adab IAIN Imam Bonjol Padang Kampus Lubuk Lintah-Kuranji-Padang-Sumatera Barat

DOI:

https://doi.org/10.31969/alq.v21i2.241

Abstract

Hal yang sudah menjadi kesepakatan para peneliti bahwa corak tasawuf yang berkembang di Nusantara
dibagi kepada dua kelompok besar; yaitu tasawuf dengan model akhlaki dan tasawuf dengan corak falsafi.
Adapun tasawuf dengan corak akhlaki adalah aliran tasawuf yang lebih berorientasi kepada intensitas
amaliyah dan lebih bertujuan dalam rangka pembentukan akhlak mulia bagi pengikutnya. Sementara
tasawuf dengan corak falsafi adalah aliran tasawuf yang lebih identik dengan pemikiran-pemikiran
filosofisnya terutama konsep-konsep tentang Tuhan, makhluk, pencipataan semesta dan sebagainya.
Kedua aliran tasawuf ini seakan tidak pernah menemukan titik temu dan kesamaan bahkan sejarah
berdarah pernah ditorehkan akibat rivalitas keduanya. Apa yang terjadi dan dialami Hamzah Fanshuri
dan pengikutnya di Aceh ataupun Syaikh Siti Jenar di Jawa adalah fakta sejarah yang membuktikan betapa
kuatnya rivalitas kedua ajaran ini. Akan tetapi, naskah al-Manhal karya Syaikh Isma’il al-Minangkabawi
ternyata memberikan fakta berbeda di mana ajaran tasawuf akhlaki dan falsafi bisa bersatu di Nusantara.
Melalui kitab al-Manhal ini Syaikh Ism’ail al-Minangkabawi mencoba melakukan sintesa antara konsep
akhlaki dan falsafi dalam bungkus ajaran tarekat Naqsyabandiyah Khalidiyah.

Additional Files

Published

2016-01-10

Issue

Section

Articles