SINKRETISASI SINRILIK DATU MUSENG DAN MAIPA DEAPATI PADA BUDAYA MASYARAKAT KABUPATEN GOWA

Authors

  • Andi Hasrianti Sekolah Tinggi Agama Islam Negeri Sorong Jl. Sorong-Klamono KM 17 Klablim Kota Sorong

DOI:

https://doi.org/10.31969/alq.v20i1.171

Abstract

Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif yang mengkaji tentang sinkretisme sinrilik Datu
Museng dan Maipa Deapati pada budaya masyarakat Kabupaten Gowa. Proses penggabungan dan
pengkombinasian unsur-unsur asli dengan unsur-unsur asing ini kemudian memunculkan sebuah
pola budaya baru yang dikatakan sinkretis. Fenomena sinkretisasi diarahkan terutama pada sinkretisasi
yang terjadi pada sistem kepercayaan, yang memang mengalami perubahan. Perubahan dimaksud yang
terjadi adalah setelah masyarakat Makassar mengenal atau diperkenalkan pada agama Islam. Sinkretisasi
yang dimaksud di sini menyangkut dua sistem prinsip yang berbeda, yakni Islam dan pra-Islam. Secara
sederhana yang dimaksud dengan prinsip atau pandangan hidup orang Makassar pra-Islam di sini
adalah keseluruhan perangkat nilai, pandangan hidup, aturan, dan pengetahuan yang dianut oleh orang
Makassar sebelum diterimanya prinsip-prinsip ajaran Islam sebagai pedoman bagi kehidupan sebagian
besar orang Makassar, atau diterimanya ajaran-ajaran Islam sebagai perangkat pandangan hidup.

Additional Files

Published

2016-01-09

Issue

Section

Articles